Green Pramuka City | Situs Resmi Apartemen Green Pramuka
blog detail
    back | blog detail
image description

Green Pramuka City Fokus Pada Segmen Menengah

Bisnis.com, JAKARTA--PT Duta Paramindo Sejahtera melalui produknya Green Pramuka City di Jakarta Pusat tetap fokus menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat kelas menengah.

Direktur Utama Duta Paramindo Sejahtera Rudy Herjanto mengatakan ada dua alasan yang mendasari perusahaan menyasar segmen menengah.

“Pertama, kami merasa segmen menengah dan menengah bawah merupakan lapisan paling tebal, dibandingkan segmen atas. Kedua, kami turut mendukung program Pemda DKI Jakarta menyediakan hunian layak dengan harga terjangkau,” tuturnya pada Bisnis.com, di sela acara penandatanganan kerjasama antara Duta Paramindo Sejahtera dengan Perum Damri, Senin (15/6/2015).

Pada lahan seluas 12,9 hektar, perusahaan berencana membangun 17 tower hunian vertikal yang menyasar segmen menengah. Setiap tower memiliki kapasitas 750 unit - 1.000 unit.

Untuk pengembangan setiap tower, sambung Rudy, pihaknya membutuhkan dana Rp250 miliar - Rp300 miliar. Pembangunan tower 1-4 sudah rampung dan diserahterimakan. Tahun ini perusahaan menargetkan pembangunan tower 5-8, sehingga proses serah terima dapat dilakukan secara bertahap sepanjang 2016.    

Manajer Pemasaran Green Pramuka City Andreas C.Y. menambahkan tower 5-7 sudah ludes terserap pasar, dan tower 8 baru terjual 30% sejak dilepas awal tahun. Selanjutnya pada Agustus 2015 atau setelah Lebaran, tower 9 mulai diluncurkan.

“Perusahaan menargetkan tower 8 dan 9 terserap 90% sampai akhir tahun,” pungkasnya.  

Ada dua tipe yang ditawarkan yakni studio dengan harga Rp400 jutaan dan 2 kamar tidur yang dibanderol Rp550 juta. Padahal, saat pertama diluncurkan pada 2010, Green Pramuka City membuka harga Rp200 juta per unit.

Menurut Andreas walapun terjadi kenaikan harga diatas 150%, perusahaan tetap berfokus pada segmen menengah. Saat ini, hunian vertikal yang tersebut memiliki 7.000-an pembeli, dan penghuni sekitar 6.000 orang. Komposisi pembeli 80% adalah pemakai, dan 20% merupakan investor.